Semarang 1-4 April 2015.Purnomo Iman Santoso
Wednesday, April 8, 2015
Naluri "Ibu"
Rabu pagi periksakan ke dokter,disarankan
pulang dulu agar tidak terlalu stress menunggu kontraksi. Kehamilan di usia
terlalu dini membuat harus ekstra hati-hati.Ada yang bilang beresiko secara
psikologis belum siap punya anak,ada juga masukkan bahwa tulang pinggul masih
belum cukup lentur sehingga beresiko janin kesulitan keluar. Rabu sore kembali
ke dokter karena air ketubannya sudah keluar.Diobservasi,dirontgen yg nampak
anaknya 2,dan saatnya rawat inap.Dokter bilang malam diperkirakan lahir.Mika
harus ditinggal,meski minta ikut pulang.Rabu
malam saya tidur tapi tak pulas.Kamis pagi
diberi tahu,ternyata bayi sudah lahir satu sehat,besar.Tetapi yang satu belum bisa lahir karena sudah kecapaian berkontraksi dan mengejan(disamping
itu janinnya memang besar-besar).Akhirnya dokter memutuskan untuk di induksi utk merangsang janin
keluar.Akhirnya berhasil lahir,tapi dalam kondisi janin sudah meninggal.Kamis
siang di informasikan oleh dokter bahwa sudah bisa pulang.Saat saya hampiri,Mika tampak masih
lesu,diam(mungkin masih menahan sakit).Pada persiapan / observasi terakhir,
dicurigai masih ada janin lagi.Di rontgen ...betul ternyata ada satu janin lagi
dan posisi tampak mulai turun.Jadi diminta rawat inap lagi untuk persiapan
persalinan berikut.Lewat tengah hari janin ke tiga lahir dengan proses
diinduksi.Kehamilan diusia terlalu dini
mengakibatkan induknya sudah kepayahan.Janin ke 3 juga meninggal.Ada kisah yang mengharukan.Dokternya cerita dalam
kondisi sudah kepayahan dan kesakitan,tetapi
begitu proses kelahiran anak ke 3 (yang juga meninggal )selesai,langsung cari
anak ke 1 (yang hidup) untuk menyusui…..benar-benar Naluri “Ibu”.Dokter bilang
Mika, induk yang baik dan hebat.Sore hari boleh di jemput,begitu tahu, langsung
minta keluar dan kali ini dengan raut wajah berbinar-binar.Mungkin sudah tahu
bahwa akan diijinkan pulang.Kamis petang pulang sambil dibekali obat.Sebelum
diminumi obat,mika mau menyusui anaknya,anehnya sehabis minum obat,gelisah
sampai pagi hari.Aku pikir masih ada janin,mau melahirkan lagi,sehingga jumat pagi2 ke dokter lagi.Sampai dilokasi
belum buka,anehnya si Mika malah tidur dan mau menyusui di mobil(padahal
sehabis minum obat semalam, kayak kesakitan dan tak mau menyusui sampai pagi). Ketemu
dokternya (berwajah anggun teduh berjilbab ,hari jumat tersebut Hari libur Wafatnya
Isa Almasih),diperiksa lagi,janin sudah lahir semua.Ternyata penyebabnya adalah
salah satu obat yang untuk pemulihan rahim setelah melahirkan yang membuat
kontraksi dan sakit.Akhirnya obat suruh ditinggal saja....dan bener juga....si
Mika di mobil bisa tidur dan mau menyusui.Sesuai perkiraan dokter,obat yang tadi
malam diminumkan jam 19 akan habis pengaruhnya setelah 12 jam kemudian.Benar
juga sih sesampai di rumah mau menyusui,meski sesekali masih kadang ada
kontraksi di rahimnya.Tapi sudah jauh lebih baik,sudah mau menyusui,sudah mulai
mau makan.
Ternyata Tuhan Berkehendak Lain.
Setelah berjuang sekuat daya dan
upaya,dimana dari 3 bayi ,2 bayi lahir meninggal dan hanya 1 bayi yang lahir
hidup.Awalnya,aku pikir ini sudah kondisi Kehendak Tuhan Yang
Terbaik.....ya....aku yakini inilah yg TERbaik.Lahir kamis dinihari dengan kondisi
Sehat,kuat,lincah...ternyata kondisi mendadak menurun. Sejak jumat sore tak
lagi kuat minum ASI,terus menurun hingga malam hari.Si Mika,induknya,mulai
gelisah melihat buah hatinya yang dilahirkan dengan kesakitan dan susah payah
itu,tidak mau menyusu.Terpaksalah gelaran kasur untuk tidak jauh dari anak
beranak itu tidur.Lewat tengah malam aku ketiduran....antara jam 02.00
terbangun..ternyata Mika pindah tidur di sela kaki ku.Yang buat kaget ,ternyata
bayi digondol,dipindahkan ke tempat aku tidur juga.Kembali ,Naluri “Ibu”nya
membuatnya tak mau terpisah jauh dari bayinya.Disela rasa kantuk yang berat(maklum
dari malam rabu hingga malam sabtu tidurnya tak pulas)kamipun coba memerah ASI
dari Mika untuk diminumkan ke bayinya.Sampai jam 06.00 upaya dilakukan,sayang
kondisi semakin melemah.Jam 6.30 teman datang kerumah,untuk suatu keperluan sd
jam 7.30 teman pamitan.Masuk rumah ternyata si puppy sudah berpulang.Si Mika
kelihatan sekali gelisah berulang ulang bersuara(mungkin laporan kalau anaknya
meninggal,mungkin menangis sedih dengan bahasanya),tak jelas.Tak seperti
biasanya,namun sebagai sesama mahluk ciptaanNYA,aku merasakan sekali
kesedihannya yang mendalam.Aku omong2i sambil aku ambil "the body"
untuk diletakan menjauh.Mika terus menatap anaknya yang sudah tinggal jasad tak
bernyawa;berusaha dekat disebelahnya.Aku ke depan menggali tanah ditaman
pinggir selokkan utk persiapan funeral.Lalu masuk kedalam mengambil anak mika
yg sudah mulai kaku.Tak tahu aku tadi berdoa nya bagaimana,tak tahu apa yg
kupanjatkan saat mengubur,karena,meski hanya bayi nya mika,jumpapun cuma 2 hari
2 malam,busetttttt kok ya ada rasa sedihhhh....apalagi saat masuk kedalam
rumah mika mengikuti...mungkin tanya...anakku
dibawa kemana?...diikuti berlarian yg "berbeda",karena ada
kebingungan yang tak bisa diutarakan dengan rentetan gugukan...aku bisa
merasakan kesedihan sang induk dengan
segala naluri ibu nya.....ya ikut sedih meski tak bisa nangis...Seharian ini
mika menjadi agak liar,keset digaruk-garuk,dus di acak2/disobek-sobek,terus
bergerak seperti mencari anaknya yang sudah ditelan bumi taman depan
rumah.Siang mulai makan tapi sedikit-sedikit.Sore ini mulai agak tenang,mau
tidur sesekali.Yach...ketika Tuhan Berkehendak Lain,kita semua makhluk hidup
boleh berupaya....Tapi Sang Pencipta yang punya Kuasa.Kali ini aku cuma bisa
kembali mengimani bahwa berpulangnya puppy anak mika yang belum sempat diberi
nama untuk menyusul ke 2 saudaranya yang tak sempat menghirup udara
dunia,sebagai yg TERbaik....ya yang TERBAIK...meski induknya sampai sore ini
masih 1/2 linglung.Dan…kandang yang sudah dibeli untuk kapasitas 4 puppys pun
menganggur.
Semarang 1-4 April 2015.Purnomo Iman Santoso
Semarang 1-4 April 2015.Purnomo Iman Santoso
Subscribe to:
Posts (Atom)