Wednesday, April 8, 2015

Naluri "Ibu"



 Rabu pagi periksakan ke dokter,disarankan pulang dulu agar tidak terlalu stress menunggu kontraksi. Kehamilan di usia terlalu dini membuat harus ekstra hati-hati.Ada yang bilang beresiko secara psikologis belum siap punya anak,ada juga masukkan bahwa tulang pinggul masih belum cukup lentur sehingga beresiko janin kesulitan keluar. Rabu sore kembali ke dokter karena air ketubannya sudah keluar.Diobservasi,dirontgen yg nampak anaknya 2,dan saatnya rawat inap.Dokter bilang malam diperkirakan lahir.Mika harus ditinggal,meski  minta ikut pulang.Rabu malam saya tidur tapi tak pulas.Kamis pagi  diberi tahu,ternyata bayi sudah lahir satu sehat,besar.Tetapi  yang satu belum bisa lahir karena  sudah kecapaian berkontraksi dan mengejan(disamping itu janinnya memang besar-besar).Akhirnya dokter memutuskan untuk  di induksi utk merangsang janin keluar.Akhirnya berhasil lahir,tapi dalam kondisi janin sudah meninggal.Kamis siang di informasikan oleh dokter bahwa sudah bisa pulang.Saat  saya hampiri,Mika tampak masih lesu,diam(mungkin masih menahan sakit).Pada persiapan / observasi terakhir, dicurigai masih ada janin lagi.Di rontgen ...betul ternyata ada satu janin lagi dan posisi tampak mulai turun.Jadi diminta rawat inap lagi untuk persiapan persalinan berikut.Lewat tengah hari janin ke tiga lahir dengan proses diinduksi.Kehamilan diusia terlalu  dini mengakibatkan induknya sudah kepayahan.Janin ke 3 juga meninggal.Ada  kisah yang mengharukan.Dokternya cerita dalam kondisi  sudah kepayahan dan kesakitan,tetapi begitu proses kelahiran anak ke 3 (yang juga meninggal )selesai,langsung cari anak ke 1 (yang hidup) untuk menyusui…..benar-benar Naluri “Ibu”.Dokter bilang Mika, induk yang baik dan hebat.Sore hari boleh di jemput,begitu tahu, langsung minta keluar dan kali ini dengan raut wajah berbinar-binar.Mungkin sudah tahu bahwa akan diijinkan pulang.Kamis petang pulang sambil dibekali obat.Sebelum diminumi obat,mika mau menyusui anaknya,anehnya sehabis minum obat,gelisah sampai pagi hari.Aku pikir masih ada janin,mau melahirkan lagi,sehingga  jumat pagi2 ke dokter lagi.Sampai dilokasi belum buka,anehnya si Mika malah tidur dan mau menyusui di mobil(padahal sehabis minum obat semalam, kayak kesakitan dan tak mau menyusui sampai pagi). Ketemu dokternya (berwajah anggun teduh berjilbab ,hari jumat tersebut Hari libur Wafatnya Isa Almasih),diperiksa lagi,janin sudah lahir semua.Ternyata penyebabnya adalah salah satu obat yang untuk pemulihan rahim setelah melahirkan yang membuat kontraksi dan sakit.Akhirnya obat suruh ditinggal saja....dan bener juga....si Mika di mobil bisa tidur dan mau menyusui.Sesuai perkiraan dokter,obat yang tadi malam diminumkan jam 19 akan habis pengaruhnya setelah 12 jam kemudian.Benar juga sih sesampai di rumah mau menyusui,meski sesekali masih kadang ada kontraksi di rahimnya.Tapi sudah jauh lebih baik,sudah mau menyusui,sudah mulai mau makan. 
Ternyata Tuhan Berkehendak Lain.
Setelah berjuang sekuat daya dan upaya,dimana dari 3 bayi ,2 bayi lahir meninggal dan hanya 1 bayi yang lahir hidup.Awalnya,aku pikir ini sudah kondisi Kehendak Tuhan Yang Terbaik.....ya....aku yakini inilah yg TERbaik.Lahir kamis dinihari dengan kondisi Sehat,kuat,lincah...ternyata kondisi mendadak menurun. Sejak jumat sore tak lagi kuat minum ASI,terus menurun hingga malam hari.Si Mika,induknya,mulai gelisah melihat buah hatinya yang dilahirkan dengan kesakitan dan susah payah itu,tidak mau menyusu.Terpaksalah gelaran kasur untuk tidak jauh dari anak beranak itu tidur.Lewat tengah malam aku ketiduran....antara jam 02.00 terbangun..ternyata Mika pindah tidur di sela kaki ku.Yang buat kaget ,ternyata bayi digondol,dipindahkan ke tempat aku tidur juga.Kembali ,Naluri “Ibu”nya membuatnya tak mau terpisah jauh dari bayinya.Disela rasa kantuk yang berat(maklum dari malam rabu hingga malam sabtu tidurnya tak pulas)kamipun coba memerah ASI dari Mika untuk diminumkan ke bayinya.Sampai jam 06.00 upaya dilakukan,sayang kondisi semakin melemah.Jam 6.30 teman datang kerumah,untuk suatu keperluan sd jam 7.30 teman pamitan.Masuk rumah ternyata si puppy sudah berpulang.Si Mika kelihatan sekali gelisah berulang ulang bersuara(mungkin laporan kalau anaknya meninggal,mungkin menangis sedih dengan bahasanya),tak jelas.Tak seperti biasanya,namun sebagai sesama mahluk ciptaanNYA,aku merasakan sekali kesedihannya yang mendalam.Aku omong2i sambil aku ambil "the body" untuk diletakan menjauh.Mika terus menatap anaknya yang sudah tinggal jasad tak bernyawa;berusaha dekat disebelahnya.Aku ke depan menggali tanah ditaman pinggir selokkan utk persiapan funeral.Lalu masuk kedalam mengambil anak mika yg sudah mulai kaku.Tak tahu aku tadi berdoa nya bagaimana,tak tahu apa yg kupanjatkan saat mengubur,karena,meski hanya bayi nya mika,jumpapun cuma 2 hari 2 malam,busetttttt  kok ya ada rasa sedihhhh....apalagi saat masuk kedalam rumah mika mengikuti...mungkin tanya...anakku dibawa kemana?...diikuti berlarian yg "berbeda",karena ada kebingungan yang tak bisa diutarakan dengan rentetan gugukan...aku bisa merasakan kesedihan sang induk  dengan segala naluri ibu nya.....ya ikut sedih meski tak bisa nangis...Seharian ini mika menjadi agak liar,keset digaruk-garuk,dus di acak2/disobek-sobek,terus bergerak seperti mencari anaknya yang sudah ditelan bumi taman depan rumah.Siang mulai makan tapi sedikit-sedikit.Sore ini mulai agak tenang,mau tidur sesekali.Yach...ketika Tuhan Berkehendak Lain,kita semua makhluk hidup boleh berupaya....Tapi Sang Pencipta yang punya Kuasa.Kali ini aku cuma bisa kembali mengimani bahwa berpulangnya puppy anak mika yang belum sempat diberi nama untuk menyusul ke 2 saudaranya yang tak sempat menghirup udara dunia,sebagai yg TERbaik....ya yang TERBAIK...meski induknya sampai sore ini masih 1/2 linglung.Dan…kandang yang sudah dibeli untuk kapasitas 4 puppys pun menganggur.
Semarang 1-4 April 2015.Purnomo Iman Santoso